MAKALAH KIMIA :Tekanan Osmotik dan Kenaikan Titik Didih


Makalah Zafran - Berikut kami tayangan salah satu contoh makalah lagi yang mungkin bisa membantu teman-teman dalam menuntaskan tugas-tugas pelajaran baik di Tingkat SMA maupun perguruan tinggi. Berikut ini kita berikan salah contoh makalah yang berhubungan dengan Tekanan Osmotik dan Kenaikan Titik Didih semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya dan bagi kami editor khususnya. bagi kamu yang butuh dengan makalah-makalah yang bertema lain silahkan kunjungi blog kami dan bila mana ada yang ingin mengirimkan saran atau keritikan yang membangun kami sangat mengharapkannya dan mungkin bila kamu punya makalah yang mungkin mau dibagikan kepada semua orang kamu boleh kirim kan kekami melalui email ke zafinfo2@gmail.com terimakasih . good luck

Laporan praktikum 
Tekanan osmotik dan kenaikan titik didih
(praktikum kimia)





Guru pembimbing:
DISUSUN OLEH:
 Kelas: XII IPA 1





LABORATORIUM KIMIA
SMA NEGERI 3 UNGGULAN MARTAPURA
TAHUN PELAJARAN 2016/21017
OKU TIMUR




KATA PENGANTAR


            Pujisyukurkitapanjatkankehadirattuhan yang maha esa. Atasberkatrahmatkarunia–Nyalahmakalahkimiainidapatdeselesaikandenganbaik.
Makalahkimiainidisusunsebagailaporanpraktikumkimia.Laporan yang terdapatdalammakalahinimengacupadakurikulum2013.pengembangandanpengayaanmakalahinideberikanuntukmemenuhikebutuhansiswa yang mempunyaikecepatanbelajarkimia.
            Makalahinididesainuntukmemperkuatpemahamankonsepdenganpenjelasancukuppanjang yang dimaksud agar tidakterjadimiskonsepsi para Parapembaca.Beberapapengamataninidirancanguntukmenemukankonseptentangkorosidanmampumenerapkannyadalamkehidupansehari– hari.
            Penulismenyadaribahwalaporaninimasihjauhdarisempurna. Olehkarenaitu, penulismengharapkankritikdan saran untukperbaikanlaporaninipadamasa yang akandatang. Akhirkata penulismengucapkanbanyakterimakasihkepadasemuapihak yang telahmembantudalam, penulisan, penyusunan, hinggalaporaniniselesai.


Martapura, 01 Desember 2016



Penyusun












DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BIODATA.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1.    Latar Belakang....................................................................................... 1
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 2
2.1  Asamcuka................................................................................................ 2
2.2  Pengertiantelur......................................................................................... 2
2.3  Reaksicangkangdantelur.......................................................................... 3
BAB III  PROSEDUL PRAKTIKUM......................................................... 4
3.1  Waktudantempatperaktikum................................................................... 4
3.2  Alat dan bahan......................................................................................... 4
3.3  Langka kerja............................................................................................ 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 5
1.1  Tabel........................................................................................................ 5
1.2  Hasilpengamatan...................................................................................... 5
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 5
BAB V PENUTUP....................................................................................... 7
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 7
5.2. Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iv
LAMPIRAN ................................................................................................. v



BIODATA



1.      NAMA :  ALDI REZA KENEDI
NIS       : 696
KELAS : XII. IPA.1

2.      NAMA :AGUSTINA RITASARI
NIS       : -
KELAS : XII. IPA.1

3.      NAMA : DWI SOYA KUSUMA
NIS       :748
KELAS : XII. IPA.1

4.      NAMA : NICHO APRIANO
NIS       :706
KELAS:XII IPA .1
             
  



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
Telur merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai penghasil protein hewani, telur menjadi sarapan wajib bagi mereka yang bekerja seharian terutama anak-anak usia pertumbuhan. Telur yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat merupakantelur yang dihasilkan dari kelompok aves atau unggas. Telur dilindungi oleh cangkang yang keras dan padat. Bagian yang biasa dikonsumsi dari telur adalah bagian dalam.Padahal cangkang telur pun bisa diolah menjadi tepung yang bisa dikonsumsi.
 Asam cuka atau asam asetat merupakan salah satu bahan pangan yang memberikan rasa asam pada makanan. Asam asetat termasuk ke dalam golongan asam lemah yang digunakan sebagai pelunak air dan pengatur keasaman dalam industri makanan.Kita pasti pernah melihat iklan pasta gigi yang menayangkan uji coba telur dan asam asetat atau asam cuka. Dalam iklan tersebut kita bisa melihat telur yang direndam dengan asam cuka menjadi lembek dan cangkang menjadi retak. Kita pasti berpikir perubahan pada telur tersebut merupakan cara agar produk pasta gigi menjadi laris. Tanpa kita ketahui perubahan tekstur pada telur dan cangkang telur ternyata dipengaruhi oleh asam cuka. Zat apakah yang terkandung di dalam cangkang telur dan mengapa teksturnya berubah akan diketahui berdasarkan hasil pengamatan praktikum reaksi kimia cangkang telur dan asam cuka.




BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Asam Cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memilikirumus empirisC2H4O2. Namun seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,atau CH3CO2H. Asam asetat murni (asam asetat glasial)adalah cairan higroskopis(menyerap air dari atmosfer) tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetatmerupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanyaterdisosiasi sebagian menjadi ion H+dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksikimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagaimacam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengaturkeasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
2.2. pengertian cangkang telur
1.      Cangkang telur atau yang dikenal dengan kulit telur dianggap sebagai sampah yangtidak berguna. Padahal cangkang telur yang mengandung kalsium yang bisa dimanfaatkansebagai pupuk tanaman. Di dalam kulit telur terdapat kandungan nutrisi seperti kalsium,zat besi, dan mineral lainnya yang bisa dijadikan pakan ternak. Kandungan cangkang telurdiantaranya 95% kalsium karbonat (CaCO3), pospor, dan protein raantai tinggi mendekati5%, sedikit kitin, chitosan 0,05 %.Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCO3.CaCO3dapat bereaksi denganlarutan CH3COOH atau asam cuka. Sama halnya seperti batu gimpang atau batu kapuryang tersusun atas CaCO3akan menimbulkan bau gas jika diberi asam. Senyawa lain yangterdapat di dalam cangkang telur di antaranya MgCO3, CaSO4 dan bahan organik.


2.3.Reaksi Asam Cuka dan Cangkang
TelurSaat cangkang telur direndam didalam air cuka, kalsium karbonat bereaksi denganair cuka membentuk garam kalsium karbonat larut sehingga yang tersisa adalah protein pengikat yangelastis karena kulit telur rentan terhadap asam cuka, seperti yang kita tahu jika asam dapat merusak suatu benda dan merubah ketebalannya. Jadi asam cuka inimerombak kalsium dikulit telur dan melunakkannya, sehingga bagian kulit telur yangcukup lama terkena asam cuka akan melembek. Karena cuka dikategorikan dalam zat-zatasam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitukomponen utama penyusun kulit telur. Kulit telur sebagian besar terbuat dari kalsiumkarbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini larut, tidak hanya dengan asam cukatetapi dengan HCL atau H2SO4pun ini bisa terjadi. Cangkang telur (CaCO3)yang bereaksidengan asam cuka (CH3COOH) memiliki persamaan reaksi :CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)Cangkang telur yang bereaksi dengan asam asetat menimbulkan keretakan padacangkang telur dengan jangka waktu tertentu. Cepat atau lambatnya pengelupasansebenarnya tergantung pada kuat lemahnya suatu asam. CH3COOH yang merupakan asamlemah membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengelupasi kulit telur. Air cuka berpengaruh terhadap kelunakan serta keringanan kulit telur. Semakin banyak air cukayang diberikan pada kulit telur, maka kulit telur tersebut akan cepat mengapung danmenjadi lunak, dan akhirnya mengelupas. Karena cuka dikategorikan dalam zat-zat asam,  berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitukomponen utama penyusun kulit telur.




BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan tempat
            Waktu                        : selasa,   17   september 2016
            Tempat           : laboraturium kimia sma n 3 martapura

3.1. Alat dan Bahan
1.      BahanGelas Kimia 250 mL 
2.      Telur itik 
3.      Pengaduk 
4.      Asam cuka 20%
3.2. prosedur kerja
1.      Memasukkan satu butir telur itik  selama + 15 menit ke dalam gelas kimia berukuran 250mL.
2.      Menuangkan larutan asam cuka 20% ke dalam gelas kimia hingga telur terendam sempurna.
3.              Mengamati reaksi yang terjadi pada cangkang telur dan asam cuka hingga cangkangmengalami pengelupasan




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.    Tabel  pengamatan
telur yang sudah  dimasukan ke dalam larutan cuka
Berat  53,02
Telur yang sudah dimasukan ke dalam air biasan
Berat   58, 02

4.2.    Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan, setelah larutan cuka 20%dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi telur hingga tenggelam, muncul gelembung-gelembung gas di sekitar cangkang telur. Telur mengalami perubahan posisi beberapa kalihingga akhirnya telur mengapung. Gelembung yang menyelimuti telur seolah mengikis permukaan kulit telur. Pada menit ke 30 lendir-lendir yang melapisi kulit telur terkelupas.Proses ini merupakan tahapan reaksi pengelupasan cangkang telur yang dilakukan olehasam cuka.Semakin lama waktu perendaman, gelembung gas yang muncul bertambah banyakdan menutupi hampir seluruh permukaan gelas kimia. Pada permukaan atas dapatdirasakan panas dari gas yang ditimbulkan. Ini berarti reaksi cuka dan kulit telurmenghasilkan karbondioksida. Setelah semua lendir bersih dari telur, kulit telur mulailunak dan pada menit ke 100 kulit telur retak dan mengelupas. Telur yang direndam didalam larutan cuka 20% memiliki ukuran yang lebihn besar daripada sebelumnya. Initerjadi karena adanya tekanan osmotik yang membuat larutan meresap ke dalam telur danmengubah ukuran telur.

4.3.Pembahasan
1.      Zat kimia apa yang terdapat di dalam cangkang telur?
Jawab:kandungan utama cangkang telur adalah CaCO3, MgCO3, CaSO4dan bahanorganik.

2.      Tulislah rumus kimia zat yang ada di dalam cangkang telur dan rumus kimia asamcuka?
Jawab:kalsium karbonat = CaCO3;asam cuka (asam asetat = CH3COOH)

3.      Mengapa cangkang telur terkelupas setelah direaksikan dengan cuka?
Jawab:karena asam cuka dapat mengikat kalsium yang terkandung dalam cangkangtelur. Cuka dikategorikan dalam zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untukmerusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur.Kulit telur sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat, dengan menggunakan asammaka kulit ini larut, tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi.

4.      Mengapa timbul gelembung-gelembung ketika telur direndam dengan larutan cuka?
Jawab: gelembung gas yang muncul ketika reaksi berlangsung merupakan hasil darireaksi asam cuka dan cangkang telur. Gelembung itu merupakan gas karbondioksidakarena setelah dirasakan dengan tangan, pada permukaan gelas kimia terasa hangat.

5.      Zat apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?
Jawab:zat yang dihasilkan dari reaksi ini adalah kalsium asetat{(CH3COO)2Ca},karbondioksida(CO2), serta air(H2O).

6.      Tulislah persamaan reaksi antara cangkang telur dan asam cuka menggunakan persamaan reaksi yang setara?
Jawab:
CaCO3(s) + 2 CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)


 
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan pada kegiatan I dan II dapatdisimpulkan :
a.       Cangkang telur mengandung zat kapur (CaCO3) yang akan menjadi lunak danmengapung saat bereaksi dengan asam cuka (CH3COOH) 
b.      Hasil reaksi cangkang telur dan cuka berupa gelembung gas karbondioksidaserta uap air.
c.       Reaksi antara cangkang telur dan asam cuka adalahCaCO3(s) + 2 CH3
COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
d.      Cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitukomponen utama penyusun kulit telur.
e.       Cuka diperlukan dalam mewarnai telur, karena cuka dan air bereaksi denganlapisan molekul protein yang menutupi permukaan kulit telur sehingga permukaan mejadi bermuatan positif dan menarik molekul-molekul pewarnayang bermuatan negatif.
f.       Telur yang ditambahkan cuka dalam larutan warnanya berwarna lebih pekatdaripada telur yang larutannya tidak diberi cuka.
g.      Telur yang direndam cuka 20% ukurannya lebih besar karena larutan cukameresap ke dalam telurh)Telur yang telah direndam cuka sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

5.2.Saran
Agar reaksi asam cuka dan cangkang telur lebih maksimal dan tidak membutuhkanwaktu yang lama, sebaiknya waktu perebusan tidak lebih dari 15 menit dan telurdimasukkan ke dalam air rebusan setelah air tersebut mendidih terlebih dahulu. Waktumemasukkan telur ini berpengaruh pada rata dan tidaknya penyerapan asam asetat.



DAFTAR PUSTAKA

http://kelompok7bio1b-kelompok7bio1b.blogspot.co.id/2012/11/pratikkum-sederhana.html
http://smpsma.com/tekanan-osmotik-larutan-non-elektrolit.html          





LAMPIRAN


Related Posts

MAKALAH KIMIA :Tekanan Osmotik dan Kenaikan Titik Didih
4/ 5
Oleh